Minggu, 16 Mei 2010

Apakah Kaum Muda Berada di Persimpangan Jalan?

Oleh Petrus Nawan

Kaum muda merupakan agent transformator dalam dinamika kehidupan suatu komunitas maupun suatu bangsa. Ketika suatu komunitas atau suatu bangsa ingin meroformulasi struktur dan sistem yang dianggap tidak koheren dan tidak bisa menjawab persoalan yang ada serta tuntutan kebutuhan masyarakat yang tinggi dan didesak oleh arus globalisasi yang akan menggilas kehidupan masyarakat maka yang menjadi ujung tombak maupun sebagai terminatornya adalah kaum muda.

Apabila kita mem-flashback berbagai kilasan peristiwa besar dunia yang menancapkan era auflarung di suatu bangsa tidak terlepas dari campur tangan para kaum muda, seperti munculnya reformasi industri di Inggris dan Perancis yang membuka babak baru dalam kehidupan dunia, serta lahirnya zaman revormasi di Indonesia yang sebelumnya berada dalam kungkungan dan bayangan- bayangan penindasan penguasa otoriter, dan membuka kebobrokan struktur dan sistem yang ada tidak mementingkan kehidupan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan koloni-koloni penguasa. Akibat dari keangkuhan seta ketamakan para penguasa mereka membuat rakyat menderita dan sengsara dan meninggalkan jejak- jejak yang naif bagi generasi- generasi berikutnya.

Kejayaan para pemuda pada masa lampau hanya menjadi mitos dan bacaan sejarah buat generasi sekarang. Tanpa di pungkiri bahwa kehidupan kaum muda sekarang tercondong ke arus kehidupan yang bersifat instant, hedonis, serta playstation yang tanpa disadari akan menggilas dan mengikis kehidupan kaum muda itu sendiri. Fenomena- fenomena tersebut tidak hanya menimpa kaum muda metropolis tetapi sudah merebak dan terinfeksi kepada seluruh kaum muda se-nusantara. Penggunaan narkoba, tawuran, dan mabuk- mabukkan dan masih ada hal- hal lain sudah menjadi berita mubazir yang mudah sekali ditemukan dan hampir setiap hari menghiasi media baik itu media elektronik maupun cetak. Dunia produk kampus dalam hal ini adalah para mahasiswa yang notabene merupakan kaum intelektual tidak pernah terlepas dari persoalan tersebut, bahkan dalam beberapa masalah akhir-akhir ini yang menjadi provokatornya maupun sebagai pemicu persoalan adalah para mahasiswa.

Trendnya sex in the kost, sempitnya wawasan serta rendahnya budaya baca di kalangan produk kampus merupakan hal- hal lazim kita temukan di mana-mana. Tetapi betapa ironisya produk – produk kampus tidak menyadari hal ini. Padahal ini merupakan ‘virus’ yang beredar dalam diri kaum muda dan siap menghancurkan “sel-sel yang berada dalam jiwa kaum muda”. Apabila hal ini tidak terantisipasi lebih awal maka lambat laun akan menjadi lisis dalam diri kaum muda. Alasan lain yang menyebabkan kedormanan kaum muda dewasa ini antara lain : Pendampingan kaum muda yang tidak relevan, serta tidak memberikan ruang, waktu serta tempat bagi kaum muda untuk berdinamika, Sistem pendidikan yang berlangsung lebih cenderung membatasi kreativitas kaum muda serta masih terdapatnya generasi tua yang hendak mempertahankan status quo posisinya, sehingga menutup kesempatan bagi kaum muda untuk berperanan dan memperkembangkan diri. Untuk merebut kembali puncak kejayaan kaum muda seperti generasi terdahulunya dibutuhkan keterlibatan semua pihak dan membenahi kembali sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti :

1. Pengembangan pola pendidikan dan pembinaan kaum muda yang relevan terutama untuk pengembangan dinamika, potensi diri dan sikap kritis kaum muda.

2. Memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk berperan dan memperkembangkan diri di bawah bimbingan orang tua.

3. Memperkuatpengorganisasian kaum muda hingga dapat sepenuhnya mengembangkan potensi diri dan kualitas kepemimpinan serta peningkatan wawasan dan minat baca.

4. Pemberian prioritas dan alokasi perhatian sarana, maupun dana bagi kaum muda untuk berproses dengan baik.

Apabila ke-empat hal ini diperhatikan dan diatasi sedemikian rupa dan melibatkan semua pihak baik untuk menjalankanya dalam hal ini adalah kaum muda itu sendiri maupun sebagai penggontrol dalam hal ini adalah orang tua, maka kaum muda akan kembali ke exisanya dan glora perjuangan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran akan bergaung kembali serta dapat mengguncangkan suatu sistem pemerintahan yang kuat.

"Mari sobat- sobat kembalikan kejayaan kita untuk membuat sejarah baru digenerasi kita ini"


Petrus Nawan
*Presidium Pendidikan dan kaderisasi PMKRI Cab. Mataram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar