Minggu, 16 Mei 2010

Untitled

Oleh Marselinus Mahemba*

Malam-malam yang gelisah
Di ujung hari yang sepi semakin mendera , dan waktu bukanlah sang diplomator dan negosiator yang baik, menit dan detik hilang entah kemana
Mungkin saja lagi mabuk-mabukkan atau lagi bercumbu dengan pelacur jalanan
Mengorek sampah-sampah busuk
Tak ada yang menghiraukanku
Tersudut di gang kotor berbau
Hingga teriakanku tak mampu hilangkan celoteh mereka tentang hilangnya kesempatan

Malam-malam yang gelisah
Semakin mengejekku dengan kepanikan memuncak
Mimpi kematian meratap di tepi tidur yang gelisah, mengajakku bercumbu di alam yang kelabu
Kekacauan membantuku keluar dari gigitan ranjang yang sudah menghancurkan sumsum tulangku
Sobatku, aku masih bernyanyi mengenangmu walaupun dengan suara cempreng dari rongga dada, hitam diperkosa asap-asap rokok.

Marselinus Mahemba
*Anggota Badan Pers & TI PMKRI Cabang Mataram 2009-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar